MENCARI HARTA KARUN

Matius 13:45-46 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Joseph Bates bertahun-tahun mencari harta karun yg hilang. Bukan harta karun seperti di film-film, atau harta karun bajak laut, harta yang dia cari adalah kebenaran. Joseph Bates adalah seorang Kapten Kapal, dan semua orang tahu bahwa Joseph Bates adalah Kapten yg jujur. Pernah dia kembali memutar kapalnya karena mengetahui sesorang telah kelebihan membayar ongkos kapalnya.

Joseph Bates bukanlah orang satu-satunya di kapal itu yang jujur. Josep meminta agar pelaut-pelaut dibawahnya menjadi jujur juga. Tidak ada yg boleh minum alkohol dan merokok dikapalnya, atau dimanapun juga selama mereka bekerja bersamanya. Josep adalah sangat peduli terhadap kesehatan bahkan dia menjadi salah satu pejuang reformasi kesehatan; berpantang dari semua alkohol, tembakau, dan kafein, bahkan menjadi seorang vegetarian. Jospeh mencari kejujuran dan kebenaran di seluruh hidupnya, termasuk dalam agamanya. Dia ingin bergereja di gereja yg mengajarkan kebenaran Alkitab. Dia mencari dan mencari gereja yg seperti itu, namun dia tak dapat menemukannya. Maka akhirnya Joseph bersama beberapa teman menjadi pendiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Saat Joseph menyerahkan hatinya pada Kristus, Joseph berkata dia telah menemukan MUTIARA YG INDAH itu, yang bernilai lebih dari kapalnya dan segala isinya. Lalu Joseph menjual kapalnya berserta segala isinya serta menghabiskan seluruh hidupnya bekerja untuk Kristus dan membagikan kebenaran pada semua orang.

Bagaimana dgn kita? Apakah kita sudah dgn segenap hati mencari MUTIARA INDAH itu? Dan bila kita telah menemukan MUTIARA itu, apakah kita mau membeli MUTIARA itu sama sepeti yg dilakukan Joseph Bates?

Have a nice day GBU!!!

PEKERJAAN VS KATA HATI

Amsal 20:6-7 Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
Orang benar yang bersih kelakuannya — berbahagialah keturunannya.

William Jennings Bryan adalah orang yang teguh memegang apa yg ia percaya. Tak peduli apa yang orang lain katakan, atau apapun akibatnya, jika ia percaya sesuatu itu salah maka dia menolak utk melakukannya.

Ketegasannya ini suatu ketika menyebabkan dia kehilangan pekerjaannya. Dia pernah bekerja utk Presiden Woodrow Wilson (1913–1915), bertugas menjaga kedamaian antaranegara. Suatu hari Presiden Woodrow meminta Bryan menandatangani suatu surat yg dia tidak setujui. Bryan menolak menandatangani surat itu. Dia lebih memilih utk mengundurkan diri. Baginya berdiri utk kebenaran lebih penting dari pekerjaannya.

Lebih mudah bagi kita utk melakukan sesuatu yg kita rasa salah " hanya sekali ini saja". Namun seorang pahlawan Tuhan tahu mana yg benar, tahu keputusan apa yang paling benar. Berdirilah utk apa yg kamu percaya benar, dan lakukanlah itu selalu, dimasa-masal sulit sekalipun.Amin

PRINSIP 90/10

Oleh : STEPHEN J COVEY

Bagaimana prinsip 90/10 itu ?

- Sepuluh persen dari hidup kita terjadi karena apa yang langsung kita alami.

- Sembilan puluh persen dari hidup kita ditentukan dari cara kita bereaksi.

Apa maksudnya ?
Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari kondisi yang terjadi pada diri anda.

Contohnya :
Anda tidak dapat menghindar dari kemacetan. Pesawat terlambat datang dan hal ini akan mengacaukan seluruh schedule yang telah disusun. Kemacetan telah menghambat seluruh rencana Anda.

Anda tidak dapat mengontrol kondisi 10% ini.

Tetapi beda dengan 90% lainnya. Anda dapat mengontrol yang 90% ini.

Bagaimana caranya? Dari cara reaksi Anda !!

Anda tidak dapat mengontrol lampu merah, tetapi Anda dapat mengontrol reaksi Anda.

Marilah kita lihat contoh dibawah ini :

Kondisi 1
Anda makan pagi dengan keluarga anda. Anak Anda secara tidak sengaja menyenggol cangkir susu minuman sehingga pakaian kerja Anda tersiram. Anda tidak dapat mengendalikan apa yang baru saja terjadi.

Reaksi Anda :
Anda bentak anak karena telah menumpahkan susu ke pakaian. Anak Anda akhirnya menangis. Setelah membentak, Anda menoleh ke istri dan mengkritik karena telah menaruh cangkir pada posisi terlalu pinggir diujung meja.

Akhirnya terjadi pertengkaran mulut. Anda lari ke kamar dan cepat-cepat ganti baju. Kembali ke ruang makan, anak Anda masih menangis sambil menghabiskan makan paginya. Akhirnya anak Anda ketinggalan bus. Istri Anda harus secepatnya pergi kerja. Anda buru-buru ke mobil dan mengantar anak Anda ke sekolah. Karena terlambat, Anda memacu mobil dengan kecepatan 70 km/jam, padahal batas kecepatan hanya boleh 60 km/jam. Setelah terlambat 15 menit dan terpaksa mengeluarkan kocek Rp 600 ribu karena melanggar lalu lintas, akhirnya Anda sampai di sekolah. Anak secepatnya keluar dari mobil tanpa pamit.

Setelah tiba di kantor dimana Anda telat 20 menit dan baru sadar kalau tas tertinggal di rumah.

Hari kerja Anda dimulai dengan situasi buruk. Jika diteruskan maka akan semakin buruk. Pikiran terganggu karena kondisi di rumah. Pada saat tiba di rumah, Anda menjumpai beberapa gangguan hubungan dengan istri dan anak.

Mengapa ? Karena cara Anda bereaksi pada pagi hari.

Mengapa Anda mengalami hari yang buruk ?

1. Apakah penyebabnya karena ketumpahan susu ?

2. Apakah penyebabnya karena anak anda ?

3. Apakah penyebabnya karena polisi lalu lintas ?

4. Apakah Anda penyebabnya ?

Jawabannya adalah No. 4 yaitu Anda sendiri !!

Anda tidak dapat mengendalikan diri setelah apa yang terjadi pada cangkir susu. Cara Anda bereaksi dalam 5 detik tersebut ternyata adalah penyebab hari buruk. Berikut adalah contoh yang sebaiknya atau seharusnya Anda sikapi.

Kondisi 2
Cairan susu menyiram baju anda. Begitu anak anda akan menangis, anda berkata lembut : "Tidak apa-apa sayang, lain kali hati-hati ya." Anda ambil handuk kecil dan lari ke kamar. Setelah mengganti pakaian dan mengambil tas, secepatnya Anda menuju jendela ruang depan dan melihat anak anda sedang naik bus sambil melambaikan tangan.

Anda kemudian mengecup lembut pipi istri dan mengatakan : "Sampai jumpa makan malam nanti."

Anda datang ke kantor 5 menit lebih cepat dan dengan muka cerah menyapa para staf. Bos Anda mengomentari semangat dan kecerahan hari Anda pagi itu di kantor.

Apakah Anda melihat perbedaan kedua kondisi tersebut ?

Dua skenario yang berbeda. Dimulai dengan kondisi yang sama, diakhiri dengan kondisi berbeda.

Mengapa ?
Ternyata penyebabnya adalah dari cara Anda bereaksi !

Anda tidak dapat mengendalikan 10% dari yang sudah terjadi. Tetapi yang 90% tergantung dari reaksi anda sendiri.

Ini adalah cara untuk menerapkan prinsip 90/10. Jika ada orang yang mengatakan hal buruk tentang Anda, jangan cepat terpancing. Biarkan serangan tersebut mengalir seperti air di gelas. Anda jangan membiarkan komentar buruk tersebut mempengaruhi anda.

Jika bereaksi seadanya atau salah reaksi maka akan menyebabkan:
Kehilangan teman, dipecat, stress dan lain-lain yg merugikan.

Bagaimana reaksi Anda jika di jalan mengalami kemacetan dan terlambat masuk kantor? Apakah Anda akan marah ? Memukul stir mobil ? Memaki-maki ? Apakah tekanan darah anda akan naik cepat ? Siapa yang peduli jika anda datang telat 10 menit ? Kenapa Anda biarkan kondisi tsb. merusak hari Anda?

Cobalah ingat prinsip 90/10 dan jangan khawatir, masalah Anda akan cepat terselesaikan.

Contoh lain :
- Anda dipecat. Mengapa Anda sampai tidak bisa tidur dan khawatir ? Suatu waktu akan ada jalan keluar. Gunakan energi dan waktu yang hilang karena kekhawatiran tersebut untuk mencari pekerjaan yang lain.

- Pesawat terlambat. Kondisi ini merusak seluruh schedule Anda. Kenapa Anda marah-marah kepada petugas tiket di bandara? Mereka tdk dapat mengendalikan apa yg terjadi. Kenapa harus stres? Kondisi ini justru akan memperburuk. Gunakan waktu Anda untuk mempelajari situasi, membaca buku yang telah dibawa, atau mengenali penumpang lain.

Sekarang Anda sudah tahu prinsip 90/10. Gunakanlah dalam aktivitas harian dan Anda akan kagum atas hasilnya. Tidak ada yang hilang dan hasilnya sangat menakjubkan.

Sudah berjuta-juta orang menderita akibat stress, masalah berat, cobaan hidup, dan sakit hati yang sebenarnya hal ini dapat diatasi jika kita mengerti cara menggunakan prinsip 90/10.

Semoga bermanfaat.

CEO Google

CEO Google, Sundar Pichai mulai banyak dikenal orang setelah menjabat pimpinan tertinggi raksasa perusahaan Google. Pichai terlahir di Tamil Nadu, India pada tahun 1972. Pichai dikenal oleh karyawan Google sebagai seseorang yang selalu berhasil merealisasikan rencana menjadi kenyataan. Beberapa proyek dia yang sukses yakni browser Chrome dan Android

 

Sundar Pichai memang dikenal sebagai orang yang ramah, cerdas, dan pekerja keras. Ada sebuah kisah inspiratif dari pidato oleh Sundar Pichai kepada anak buahnya–

Ia berpidato tentang kecoa. Kisah inspiratif dibalik kecoa yang menjijikkan.

 

Di sebuah restoran, seekor kecoa tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan mendarat di seorang wanita.

 

Dia mulai berteriak ketakutan.

 

Dengan wajah yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan kedua tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut.

 

Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik.

 

Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa tersebut pergi tapi … kecoa itu mendarat di pundak wanita lain dalam kelompok.

 

Sekarang, giliran wanita lain dalam kelompok itu untuk melanjutkan drama.

 

Seorang pelayan wanita bergegas ke depan untuk menyelamatkan mereka.

 

Dalam sesi saling lempar tersebut, kecoa berikutnya jatuh pada pelayan wanita.

 

Pelayan wanita berdiri kokoh, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoa di kemejanya.

 

Ketika dia cukup percaya diri, ia meraih kecoa itu dengan jari-jarinya dan melemparkan nya keluar dari restoran.

 

Menyeruput kopi dan menonton hiburan itu, antena pikiran saya mengambil beberapa pemikiran dan mulai bertanya-tanya, apakah kecoa yang bertanggung jawab untuk perilaku heboh mereka?

 

Jika demikian, maka mengapa pelayan wanita tidak terganggu?

 

Dia menangani peristiwa tersebut dengan mendekati sempurna, tanpa kekacauan apapun.

 

So, para hadirin.. CEO dari India ini kemudian bertanya:

 

“Lalu apa yang bisa saya dapat dari kejadian tadi?”

 

Ia melanjutkan pidatonya..

 

“Dari tempat saya duduk, saya berpikir..

 

Kenapa 2 wanita karir itu panik, sementara wanita pelayan itu bisa dengan tenang mengusir kecoa?

 

Berarti jelas bukan karena kecoanya, tapi karena respon yang diberikan itulah yang menentukan. Ketidakmampuan kedua wanita karir dalam menghadapi kecoa itulah yang membuat suasana cafe jadi kacau.

 

Kecoa memang menjijikkan.

Tapi ia akan tetap seperti itu selamanya.

Tak bisa kau ubah kecoa menjadi lucu dan menggemaskan.

 

Begitupun juga dengan masalah.

 

Macet di jalanan, atau istri yang cerewet, teman yang berkhianat, bos yang sok kuasa, bawahan yang tidak penurut, target yang besar, deadline yang ketat, customer yang demanding, tetangga yang mengganggu, dsb.

 

Sampai kapanpun semua itu tidak akan pernah menyenangkan.

 

Tapi bukan itu yang membuat semuanya kacau. Ketidakmampuan kita untuk menghadapi yang membuatnya demikian.”

 

Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoa, tetapi ketidakmampuan wanita itu untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoa tersebut.

 

Di situ saya menyadari bahwa, bukanlah teriakan ayah saya atau atasan saya atau istri saya yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh teriakan merekalah yang mengganggu

 

Reaksi saya terhadap masalah itulah yang sebenarnya lebih menciptakan kekacauan dalam hidup saya, melebihi dari masalah itu sendiri.

Apa hikmah dibalik kisah inspiratif dari pidato ini?

 

Para wanita bereaksi, sedangkan pelayan merespon.

 

Reaksi selalu naluriah sedangkan respon selalu dipikirkan baik-baik.

 

Sebuah cara yang indah untuk memahami HIDUP.

 

Orang yang BAHAGIA bukan karena semuanya berjalan dengan benar dalam kehidupannya..

 

Dia BAHAGIA karena sikap hatinya dalam menanggapi segala sesuatu di kehidupannya benar..!

 

Itulah kira-kira hikmah yang dapat diambil dari sebuah kisah inspiratif dari pidato CEO Google, Sundar Pichai.

 

"Masalah adalah sebuah masalah ..... RESPONSE kita lah yg akan menentukan bagaimana akhir dari sebuah masalah"

 

 

:: Nasehat Bijaksana Bob Sadino (1933-2015) ::

1. Membawa selusin bodyguard bukan jaminan keamanan. Tapi rendah hati, ramah, dan tidak mencari musuh, itulah kunci keamanan yang hakiki.

 

2. Obat dan vitamin bukan jaminan hidup sehat. Jaga ucapan, jaga hati, istirahat cukup, makan dengan gizi seimbang dan olahraga yang teratur, itulah kunci hidup sehat.

 

3. Rumah mewah bukan jaminan keluarga bahagia. Saling mengasihi, menghormati, dan memaafkan, itulah kunci keluarga bahagia.

 

4. Gaji tinggi bukan jaminan kepuasan hidup. Bersyukur, berbagi, dan saling menyayangi, itulah kunci kepuasan hidup.

 

5. Kaya raya bukan jaminan hidup terhormat. Tapi jujur, sopan, murah hati, dan menghargai sesama, itulah kunci hidup terhormat.

 

6. Hidup berfoya-foya bukan jaminan banyak sahabat. Tapi setia kawan, bijaksana, mau menghargai, menerima teman apa adanya dan suka menolong, itulah kunci banyak sahabat.

 

7. Kosmetika bukan jaminan kecantikan. Tapi semangat, kasih, ceria, ramah, dan senyuman, itulah kunci kecantikan sejati.

 

8. Satpam dan tembok rumah yang kokoh bukan jaminan hidup tenang. Hati yang damai, kasih dan tiada kebencian itulah kunci ketenangan dan rasa aman.

 

9. Hidup kita itu sebaiknya ibarat “bulan & matahari”—dilihat orang atau tidak, ia tetap bersinar. Dihargai orang atau tidak, ia tetap menerangi. Diterimakasihi atau tidak, ia tetap “berbagi”.

 

10. Jika Anda bilang Anda susah, banyak orang yang lebih susah dari Anda. Jika Anda bilang Anda kaya, banyak orang yang lebih kaya dari Anda. Di atas langit, masih ada langit. Suami, istri, anak, jabatan, harta adalah “titipan sementara”. Itulah kehidupan.

 

11. Nikmatilah hidup selama Anda masih memilikinya dan terus belajar untuk bersyukur dengan keadaanmu! Karena Anda tidak akan tahu kapan Sang Pemilik Raga akan datang dan mengatakan pada Anda, “Ini saatnya pulang!”—memaksa Anda meninggalkan apa pun yang Anda cintai, dan Anda banggakan, serta sombongkan.