Kebahagiaan

Good thing to be shared❤️

Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.

Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.

Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya.

Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.

Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.

Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.

Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri... mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal.

"Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu, dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka."

"Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada."

Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia.
Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.

Yang kita perlukan adalah HATI yang BERSIH dan IKHLAS serta PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa menciptakan rasa BAHAGIA itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun."

KEBAHAGiAAN itu milik
"Orang-orang yang pandai
BERSYUKUR".

"JIKA KAMU TIDAK MEMILIKI APA YANG KAMU SUKAI,
MAKA SUKAILAH APA YG KAMU MILIKI SAAT INI...".

Pahlawan yang Pendiam

Amsal 13:6.
"Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa."

Boaz adalah petani yang kaya dan hidup di Betlehem. Saat dia mengetahui bahwa Saudaranya Naomi dan menantunya Ruth kembali ke Bethlehem, dia melakukan apa yang dia bisa untuk menolong mereka. Naomi masih bersaudara dengan Boaz. Mereka berdua adalah janda. Boaz mengijinkan Ruth untuk memungut gandum yang tercecer di ladang Boaz pada saat panen gandum. Boaz begitu baik sehingga bahkan diam-diam Boaz menyuruh pekerja-pekerjanya pura-pura mencecerkan banyak gandum agar Ruth dan Naomi mendapat lebih banyak. Setelah beberapa waktu, akhirnya Boaz dan Ruth menikah.

Seorang Pahlawan Allah dapat diandalkan untuk melakukan apa yang benar dan berbuat baik bagi orang lain. Boaz tidak merencanakan untuk menjadi seorang pahlawan, dia hanya melakukan apa yang menurutnya benar. Dia juga tidak tahu bahwa suatu saat dia dan Ruth akan menjadi nenek moyang Raja Daud dan Yesus.

Allah dapat menggunakan kebaikan kita yang kecil menjadi hal yang besar bagi pekerjaan NYA.

Mintalah Allah untuk menolong Anda membuat pilihan serta keputusan yang benar dan melakukan hal yang benar.
Matius 19:16-22

Ayat ini menceritakan kisah seorang anak muda.

Kualitas yang dimiliki oleh anak muda ini memberikan gambaran bagaimana orang tuanya telah mendidiknya dan menanamkan nilai dalam kehidupannya.

Pendidikan apa saja yang telah orang tuanya ajarkan kepada anak muda ini ?

1. Ayat 16

Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

Ayat ini menyatakan bahwa anak muda ini tertarik dengan hal-hal keagamaan (tentang hidup kekal).

Hal ini dapat berbicara bahwa orang tuanya telah berhasil mengajarkan tentang pendidikan agama (hal-hal kerohanian).

2. Ayat 18-20

Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"

Ayat ini menyatakan bahwa anak muda ini telah berhasil menjalankan nilai-nilai moralitas & etika dalam hidupnya.

Hal ini dapat berbicara bahwa orang tunya telah berhasil mengajarkan pendidikan nilai-nilai moral & etika.

3. Ayat 22.

"..................... sebab banyak hartanya."

Ayat ini menyatakan bahwa anak muda ini adalah orang yang berhasil dalam karir dan financial (kaya dan memiliki harta yang banyak).

Hal ini dapat berbicara bahwa orang tuanya telah berhasil mengajarkan pendidikan ilmu pengetahuan (akademis) dan skill kepada anak ini sehingga anak ini yang sukses secara finansial dan karir.

Tapi ada satu hal yang terpenting yang tidak dimiliki oleh anak muda ini, yaitu :

Ayat 20-22:

Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"

Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Ternyata anak muda ini tidak memiliki hati yang mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya. Ia sulit menempatkan Tuhan di atas harta yang ia miliki.

Orang tuanya GAGAL mendidik anak muda ini menjadi seorang yang mengasihi Tuhan lebih dari segalanya.

Nah, sebagai homeschooling parents, dalam membangun masa depan anak, salah satu hal penting yang tidak boleh terlupakan dalam kita mengajar anak-anak kita adalah mengajar mereka untuk dapat memiliki "hati yang mengasihi Allah lebih dari segalanya".

Inilah pendidikan yang mendasar yang perlu diajarkan kepada anak-anak kita...MENGASIHI TUHAN YESUS LEBIH DARI SEGALANYA.