Untitle

Suatu hari, ada seorang pelukis yg terkenal sedang menyelesaikan lukisannya,

Lukisan ini adalah lukisan yg sangat bagus & akan diperlihatkan pada saat pernikahan Putri Diana..

Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan lukisannya. Ia mengamat-amati lukisannya dengan penuh kekaguman. Terus ia memandangi lukisannya dari berbagai posisi.

Dengan berjalan mundur ia masih mencermati hasil lukisannya.

Dia terus berjalan mundur tanpa menyadari bahwa di belakangnya adalah ujung dari gedung tsb yg tinggi sekali & tinggal satu langkah lagi dia akan mengakhiri hidupnya.

Salah seorang melihat pelukis tsb & hendak berteriak untuk memperingatkan pelukis tsb, tapi tidak jadi karena dia berpikir mungkin ketika mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget & malah jatuh ke belakang..

Kemudian orang tsb mengambil kuas & cat yg ada di depan lukisan, lalu mencoret-coret lukisan tersebut sampai rusak.

Pelukis tersebut sangatlah marah & maju hendak memukul orang tersebut, tapi beberapa orang yang ada di situ menghadang & memperlihatkan posisi pelukis tadi yg nyaris jatuh..

Sobat,

Kadang kita telah melukiskan masa depan dan rencana kita dengan sangat bagus & memimpikan suatu hari yg indah.

Tetapi lukisan itu 'kelihatannya' dirusak oleh TUHAN, karena TUHAN melihat bahaya yg ada pada kita kalau kita melangkah..

Tak jarang kita menjadi marah, jengkel dan kecewa terhadap TUHAN.. 

Tapi perlu kita ketahui,

bahwa di balik semua yang kita alami, Tuhan memiliki rencana dan alasan.

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri…! Biarkan DIA turut menggoreskan kuas rahmatNya di atas kanvas kehidupan kita, sehingga lukisan hidup ini menjadi lebih indah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

"Tenzing Norgay"

Setelah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay (pemandu/sherpa) kembali dari puncak Mount Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Sir Edmund Hillary, dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay, berikut cuplikannya :

Reporter :
"Bagaimana perasaan Anda dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia?"

Tenzing Norgay :
"Sangat senang sekali"

Reporter :
"Anda khan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary, tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya Anda yg menjadi org pertama yg menjejakkan kaki di puncak Mount Everest?"

Tenzing Norgay :
"Ya, benar sekali. Pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilahkan dia (Edmund Hillary) utk menjejakkan kakinya & menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia".

Reporter :
"Mengapa Anda lakukan itu?"

Tenzing Norgay :
"Karena itulah IMPIAN Edmund Hillary, bukan impian saya. Impian saya hanyalah berhasil membantu dan mengantarkan dia meraih IMPIAN-nya".

Disekitar kita, byk sekali org spt Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay.

Pepatah mengatakan, "Bila Anda hendak jd pahlawan, hrs ada yg bertepuk tangan dipinggir jalan".

Di dunia ini, tdk semua manusia berkeinginan dan memiliki impian spt Sir Edmund Hillary, menjadi pahlawan.

Mrk ini ckp berbahagia dgn memberikan pelayanan dgn membantu org lain mencapai impiannya.

Mrk merasa ckp mjd "org² yg bertepuk tangan saja dipinggir jalan".

Kadang, org² spt ini diperlakukan ibarat "telor mata sapi".

Yg punya telur si Ayam, yg tersohor malah Sapi.

Sudahkah Anda menghargai, menghormati dan mengangkat org² spt Tenzing Norgay dlm tim Anda?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Emosi yang tak terkendali dapat menjadi pedang yang tajam

Setelah lelah berperang, Jengis Khan, Raja Mongol yang termasyhur itu memutuskan untuk berburu ke hutan bersama pejabat kerajaannya. Selain membawa anjing pemburu, raja juga membawa burung rajawalinya yang sudah terlatih untuk berburu dan dapat menuntun raja pulang ke istana bila mereka tersesat di tengah hutan.
Saat perjalanan pulang, raja kehausan. Ia menemukan tetesan air bening di bebatuan. Raja kemudian menampung tetesan air itu dalam sebuah gelas, dan ketika ia hendak minum tiba-tiba burung rajawalinya menukik dan memukul tangan raja sehingga air dalam gelas itu tumpah. Beberapa kali hal itu terulang kembali. Hal ini membuat raja marah, maka ketika terakhir kali sang rajawali hendak menumpahkan air yang diminumnya, raja kemudian menebas leher rajawali dengan pedangnya sampai rajawali tergeletak di kakinya dan mati. Rasa haus membuat raja ingin mendaki ke atas lagi untuk mencari sumber air dari bebatuan itu. Ketika sampai di sumber tetesan air itu yaitu sebuah telaga kecil, sang raja terkejut karena ia melihat seekor ular berbisa mati terganga di dalam telaga dengan bisanya yang mencemari air telaga itu. Hati raja sesak mengingat kematian rajawali yang berusaha keras menyelamatkannya. Raja menuruni bukit dan menggendong burung rajawalinya yang sudah mati, hati kecilnya menjerit, "Hari ini aku mendapat pelajaran yang menyedihkan, aku tidak akan melakukan sesuatu apapun jika sedang marah!"

Berapa kali kita masuk kamar dan menyesal karena terburu-buru marah kepada anak, mama, papa, suami, istri atau sahabat kita? Emosi yang tak terkendali dapat menjadi pedang yang tajam dan melukai hati mereka yang kita kasihi. Mari perbaiki diri dengan memiliki penguasaan diri yang tinggi agar tidak menyesal sesudahnya. Good bless U all
Powered by Telkomsel BlackBerry®

P.U.S.H

Seorang pria bertemu Tuhan yang memberinya pekerjaan mendorong batu besar di depan pondoknya dengan seluruh kekuatannya.

Hal ini dikerjakannya setiap hari, sejak matahari terbit sampai terbenam. Ketika batu itu tak kunjung bergeser, dalam kelelahannya, ia merasa sedih dan sia-sia.

Ketika ia mulai putus asa, setan pun mengacaukan pikirannya "Tugas itu sangat tak masuk akal. Engkau tak pernah dapat memindahkannya." Pikiran tersebut membuat laki-laki itu makin putus asa. "Lebih baik aku berhenti berusaha."
Namun, suara kecil di hati mengajaknya berdoa, membawa kesedihannya kepada Tuhan.

"Tuhan," katanya "Aku telah bekerja keras melayaniMu dengan segenap kekuatanku. Tetapi sampai sekarang aku tidak dapat menggerakkan batu itu setengah milimeterpun. Mengapa aku gagal, Tuhan?'"

Tuhan berkata dengan penuh kasih," Sahabatku, ketika Aku memintamu melayaniKu yang Kuminta adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu. Tak sekalipun Aku memintamu menggesernya. Tugasmu hanya mendorong. Dan kini kau datang padaKu, berpikir kau gagal. Benarkah? Lihatlah dirimu! Lenganmu kuat berotot, punggungmu tegap, dan kakimu menjadi kokoh. Kau bertumbuh dan kemampuanmu melebihi sebelumnya. Meski batu itu belum tergeser, panggilanmu adalah menuruti perkataanKu, terus mendorong, belajar setia dan percaya akan hikmatKu. Sahabatku, sekarang Aku yang akan memindahkan batu itu."

Kita cenderung memakai pikiran menganalisa keinginanNya. Sesungguhnya yang Tuhan inginkan adalah agar kita taat dan setia kepadaNya... Yaitu berlatih mendorong gunung masalah kita dan mengalami Tuhan dalam setiap doronganN sampai Tuhan yang memindahkannya.

Ketika segalanya gagal.... lakukan P.U.S.H. (PUSH = dorong)
Ketika keluarga berseteru... lakukan P.U.S.H.
Ketika penyakit tak kunjung sembuh... lakukan P.U.S.H.
Ketika uang "lenyap" dan tagihan harus dibayar... lakukan P.U.S.H.

P. Pray
U. Until
S. Something
H. Happens

Selamat mendorong gunung kita di hari ini. God bless you all.
Powered by Telkomsel BlackBerry®